Inspira

Inspirasi dan refleksi untuk integritas diri

Jumat, 09 Desember 2011

Jangan Tunggu Hingga Akhir Waktu


 Ada seorang lelaki yang tak pernah mau mengucap kata maaf saat dirinya melakukan kesalahan. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf. "Tidak apa-apa, besok kan bisa," katanya.
Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Pemuda itu bertemu seorang gadis yang sangat cantik dan baik hati. Gadis ini kemudian menjadi pacarnya. Namun pemuda itu begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Dia tidak pernah lagi menghubungi teman-temannya. "Ah, aku capek, besok saja aku hubungi mereka."
Waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya. Setelah dia menikah dan memiliki anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk isterinya, atau pun mengingat hari ulang tahun isterinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena isterinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.
Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada isterinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya."
Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya. Suatu hari, kemalangan datang ketika isterinya tewas dalam kecelakaan. Sang isteri tewas ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat isterinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", isterinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya.
Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Kini, tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka. Saat mulai renta, dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi berkeliling dunia bersama isterinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut.
Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, dia meninggal dunia dengan airmata di pipinya.
Waktu tak pernah berhenti. Jadi jika Anda bertengkar, segera berbaikanlah! Jika ingin mendengar suara temanmu, jangan ragu-ragu untuk segera meneleponnya. Jika Anda merasa ingin mengatakan pada seseorang bahwa Anda menyayanginya, jangan tunggu sampai terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar